Wednesday, November 6, 2019

Sertifikasi Medium Tank Kerja Sama Indonesia-Turki Akhir Juli Ini

Sertifikasi Medium Tank Kerja Sama Indonesia-Turki Akhir Juli Ini

Bandung -Direktur Tehnologi Serta Peningkatan Ade Bagja menjelaskan, PT Pindad telah menyelesaikan pengerjaan purwarupa atau prototype medium tank ke-2 yang direncanakan bersama dengan FNSS Turki. “Kami punyai Prototype 1 yang dibuat di Turki, serta itu sedang kami benahi, di improve pada Prototype 2. Prototype ke-2 ini yang akan kita kerjakan sertifikasi,” kata Ade Bagja di Bandung, Jumat, 13 Juli 2018.

Ade menjelaskan, pada kerja sama peningkatan medium tank Indonesia-Turki akan dibikin 2 purwarupa tank. Satu telah lama usai dibuat Pindad-FNSS di Turki, sesaat Purwarupa 2 dibikin di Pindad, Bandung. “Yang dibikin di Turki itu telah kami coba disana, dan lain-lain; ada perbaikan, diaplikasikan di Prototype 2. Yang kan di sertifikasi ini, yang telah ada proses ‘improvement’-nya,” katanya.

BACA: Tank TNI Terbenam di Purworejo Dikarenakan Kekeliruan Mekanisme

Ade menjelaskan, medium tank Purwarupa 2 ini serta telah jalani “mine blast test”, atau pengujian ketahanannya pada ledakan ranjau. Medium tank Purwarupa 2 itu jalani pengujian hadapi ledakan 8 kg TNT dibawah “hull” tank itu, dan 10 kg TNT yang ditanam di jalan trek tank itu.“Secara umum sukses, Alhamdulillah. Tetapi untuk hasil kuantitatifnya belum keluar. Semoga hasilnya bagus,” katanya.

Pengujian pada ledakan ranjau itu ditempuh medium tank Purwarupa 2 itu tanggal 12 Juli 2018 di Lapangan Tembak Pussernarmed, Batujajar, Bandung Barat. “Pengujian standard internasional itu untuk 10 kg (TNT) d bawah trek, itu besar. Jika kita lihat filmmya barusan, bayangin, ada material loncat, sampai tanknya ngangkat sebab (ledakan) 10 kg (TNT) itu besar,” kata Ade.

Menurut Ade, bila masih diketemukan kekurangan setelah pelajari pengujian pada simulasi ledakan ranjau, tank akan disempurnakan . “Setelah ini usai, kami akan teruskan dengan proses sertifikasi,” katanya.

Ade menjelaskan, dalam babak sertifikasi itu akan dilakuan oleh Dislitbang TNI Angkatan Darat. “Sertifikasi dalam ketetapan yang berada di Indonesia, yang mengerjakannya ialah Dislitbang AD. Jadi seolah-olah kendaraan ktia beri pada Dislitbang AD, mereka yang akan lakukan proses sertifikasi. Kami tidak bisa nyentuh ,” katanya.

Perancangan final saat sertifikasi ini yang akan jalani produksi masal. “Untuk step awal, hasil yang saat ini, kami ingin produksi dahulu,” kata Ade.

Ade menjelaskan, proses sertifikasi itu direncanakan bisa ditangani akhir bulan Juli 2018 ini, atau paling terlambat awal Agustus 2018. “Sertifikasi itu untuk mobilitas daya gerak, dan daya tembak atau daya gempur. Untuk mobilitas itu ada endurance, satu minggu lebih digerakkan turun naik atas bawah, muter-muter. Minimum ada waktu 3-4 hari tidak bisa dimatikan mesinnya, jalan terus,” katanya.

Tank itu akan jalani pengujian daya tembak atau blast test, jadi sisi dari sertifikasi itu.

Ade menjelaskan, medium tank peningkatan Indonesia-Turki itu direncanakan untuk penuhi keperluan TNI. “Apa sich yang dibutuhkan oleh user ktia. User kita ingin satu kendaraan tempur yang punyai potensi mendobrak, untuk merusak musuh, tapi jika sampai ia dalam kondisi serangan, ia aman. Aman itu berarti, untuk personel serta materil di dalamnya. Serta itu yang coba kami penuhi. Beberapa jenis detail berkaitan dengan potensi gempur, gerak, bertahan, survival, ability-nya, itu yang kita penuhi,” katanya.

BACA: Panglima TNI: Masalah Tank serta Kapal Terbenam Masih Diinvestigasi

Menurut Ade, walau nantinya telah masuk babak produksi, tank itu akan masih jalani rangkaian peningkatan ikuti keperluan TNI. Salah satunya peningkatan yang disediakan ialah peningkatan veris APC (angkut personel), sampai ambulan. “Medium tank itu ada yang (type) kanon, tetapi ada yang dapat dibikin untuk angkut personel. Sebab yang diperlukan itu akan 1 kompi, itu di dalamnya ada tank penggempur, komando, administrasi, angkut personel, serta itu variannya banyak,” katanya.

Ade menjelaskan, Medium Tank ini direncanakan mempunyai potensi melintas di perairan walau bukan type Amphibious seperti yang dipakai oleh pasukan Marinir. “Nanti bergantung kebutuhannya, bisa. Tetapi jika pentingnya APC, kita akan perbesar kapasitasnya, kelak kita punyai type Kanon dengan 10 penumpang, kelak kita geser ke 16 penumpang,” katanya.

Ade menjelaskan, project peningkatan Medium Tank itu sebagai target bukan potensi produksi semata-mata, tetapi malah perebutan tehnologinya. “Yang akan kami deliver ke Kementerian Pertahanan itu bukan medium tank-nya tetapi perebutan tehnologi kendaraan tempur,” katanya.

"

Sunday, November 3, 2019

PLN Usulkan Golongan Tarif Listrik 900 VA Tak Diseragamkan

PLN Usulkan Kelompok Biaya Listrik 900 VA Tidak Diseragamkan

, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan menyarankan ke pemerintah supaya kelompok listrik rumah tangga berkapasitas 450 VA serta 900 VA baik yang bersubsidi atau tidak bersubsidi tidak diseragamkan. Ketidaksamaan biaya listrik untuk kelompok listrik itu jadi fakta PLN.

“Sementara untuk yang berkapasitas 1.300 VA ke atas dapat diseragamkan sebab harga telah sama semua,” kata Direktur Usaha Regional Jawa Sisi Timur, Bali serta Nusa Tenggara Djoko Rahardjo Abu Manan waktu dihubungi, Kamis, 9 Oktober 2017.

Mengenai biaya listrik yang ditata pemerintah diantaranya untuk kelompok listrik R1/450 VA yang masih memperoleh bantuan bertarif Rp 415 per kWh serta kelompok R-1/900 VA bersubsidi Rp 586 per kWh. Serta untuk kelompok R-1/900 VA non-subsidi tarifnya Rp 1.352 per kWh. Sesaat untuk kelompok R-1/1.300 VA ke atas harga sama yakni Rp 1.467,28 per kWh.

Djoko menjelaskan saran itu dibikin berdasar analisis oleh PLN atas keinginan pemerintah untuk membahas peluang penyeragaman kelompok listrik rumah tangga dibawah 4.400 VA. PLN mengatakan pemerintah sudah minta perseroan untuk membahas gagasan penyeragaman itu dari bagian usaha serta tehnis.

Djoko menjelaskan PLN akan menyarankan hasil analisis itu dalam rapat dengan Kementerian Daya serta Sumber Daya Mineral dalam tempo dekat. Djoko belum dapat pastikan waktu tentu rapat itu berjalan. “Kami baru presentasi esok atau kapan gw lupa. Tetapi yang tentu minggu ini,” katanya.

Menurut Djoko bila saran PLN itu di setujui karena itu peluang tidak ada kenaikan biaya listrik. “Pemerintah juga katakan tidak ada kenaikan biaya listrik tahun ini kan,” katanya.

Penyeragaman biaya listrik ini mempunyai tujuan untuk menyederhanakan kelompok biaya. Pemerintah memandang kelompok biaya sampai kini kebanyakan. Diluar itu, kata Djoko, penyeragaman ini akan mempermudah konsumen setia hingga tidak butuh meningkatkan daya.

Gagasan penyeragaman ini cuma akan diharuskan buat konsumen setia baru PLN. Hingga buat konsumen setia baru yang dipandang dapat dengan ekonomi cuma bisa menempatkan instalasi listrik berkapasitas 4.400 VA ke atas.

Awalnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan PLN akan meniadakan kelas kelompok konsumen setia listrik Rumah Tangga buat penerima non bantuan. Jonan menjelaskan, PLN membagi kelompok konsumen setia listrik RT dalam tiga kelas, yaitu kelompok Rumah Tangga (R-1) 900 VA-RTM, 1.300 VA serta 2.200 VA. Nanti, tiga kelas ini akan dihapus sebab tenggang keduanya termasuk dekat.

Jonan menjelaskan PLN sudah setuju mengubah kelompok berlangganan rumah tangga dari 450 VA, 900 VA, 1.500 VA, 2.200 VA akan dihapus terkecuali yang terima bantuan. Lainnya, katanya, mungkin sekaligus 4.400 VA, 13.200 VA.

"